WONOGIRI - Malang dialami Januar
Dafa Maulana, bocah usia dua tahun asal Wonogiri, Jawa Tengah. Anak ini lahir
tanpa memiliki lubang pori-pori pada kulitnya.
Akibat kelainan itu, jika cuaca
panas Januar Daffa menjadi sangat menderita. Sebab lapisan kulit disekujur
tubuhnya mengeras dan mengalami pengelupasan. Pengelupasan kulit ini telah
berlangsung sejak Daffa baru lahir.
Daffa merupakan putera pertama pasangan suami-istri Yulianto Pambudi
(24) dan Rahning Puspitasari (19), warga Dusun Gunung Mas, Kelurahan Pagutan,
Kecamatan Manyaran, Wonogiri.
Saat tertidur, mulut Daffa
menjadi tidak bisa mengatup dan tidak bisa memejamkan mata. Kulit di seputar
pelupuk matanya tertarik kencang. Bahkan rambut kepala bocah ini tidak bisa
tumbuh normal. Untuk mengurangi pernderitaannya, biasanya Daffa harus direndam
ke dalam air atau dimandikan. Bahkan jika cuaca panas, Daffa terpaksa direndam
atau dimandikan empat hingga lima kali dalam sehari.
“Selain harus sering dimandikan,
setiap hari kulitnya harus diberi salep khusus dari dokter dan diolesi minyak
zaitun,” papar Rahning Puspitasari, Ibu Kandung Januar Daffa Maulana. Bukan itu
saja, untuk menjaga kelembaban kulitnya setiap seminggu sekali Daffa juga harus
dimandikan dengan susu sapi segar yang dibeli langsung dari peternak sapi perah
di Kabupaten Boyolali.
Penyakit yang diderita Januar
Daffa ini tergolong istimewa dan langka. Karena lapisan kulitnya sangat
sensitif, sehingga keluarga bocah ini harus merawat dengan sangat hati-hati,
terutama saat mengganti pakaiannya. Sedangkan untuk menangani penyakit yang
diderita bocah malang tersebut termasuk pembiayaannya, pihak keluarga Daffa
didampingi seorang Relawan Kemanusiaan di Wonogiri menghimpun sumbangan donatur
dari beberapa lembaga sosial.
Nonis Murwanikasari, salah satu
relawan yang mendampingi perawatan bocah malang tersebut mengatakan, Januar
Daffa didiagnnosa menderita ichthyosis lamelar, yakni pengelupasan kulit sejak
lahir yang bersifat herediter (menurun). “Salah satu penyebabnya karena mutasi gen.
Penyakit ini secara fisik tidak bisa disembuhkan. Kami hanya berupaya agar si
anak selalu merasa nyaman melalui perawatan intensif, termasuk memberi nutrisi
untuk ketahanan tubuhnya,” ungkapnya.
Pihak relawann berharap, kondisi
fisik bocah malang ini tidak mempengaruhi psikologisnya. Meski hingga umur dua
tahun Daffa belum bisa berjalan maupun bicara, bocah tersebut telah mampu
merespon komunikasi orang-orang di dekatnya. Akibat penyakit yang dideritanya, setiap bulan
Dafa harus melakukan chek up rutin ke RSUD Dokter Muwardi-Solo. Meski keluarga
bocah tersebut sudah terdaftar BPJS, obat yang direkomendasikan untuk penyakit
Dafa ternyata tidak tercover BPJS.
Akibatnya untuk pengobatan Daffa, keluarga harus
mengeluarkan biaya sendiri Rp1 juta setiap bulan. Orangtua Dafa merupakan warga
kurang mampu. Ayahnya buruh pabrik di Solo dan ibunya hanya merawat Daffa di
rumah. Sayangnya, penderitaan Daffa tidak menimbulkan keprihatinan para dokter
maupun pemerintah setempat untuk membantunya. Terbukti, sejak Daffa lahir tak
satupun instansi pemerintah yang peduli menengok, apalagi memberi bantuan.
Salurkan kepedulian anda via Mandiri an. Tarmin No Rek. 138-00-0686197-0, setelah melakukan transfer mohon konfirmasi jumlah dan alamat lengkap via email amiengmc_01@yahoo.com ataupun bisa sms ke 085293174612 untuk pengelolaan Administrasi. Terima kasih, Semoga Allah memberikan balasan atas kebaikan sahabat semua! Aamiin!
Source : http://daerah.sindonews.com/read/1069276/21/bocah-tanpa-lubang-pori-pori-di-wonogiri-butuh-bantuan-1450081311
Tidak ada komentar:
Posting Komentar