Wonogiri - Namanya Mbah kasih (60) beliau
beralamatkan Dusun Tulangan, Pracimantoro, Wonogiri begitu miris keadaannya. Di
usianya yang cukup tua, kehidupan mbah Kasih sangat memprihatinkan. Ia tinggal
seorang diri di pinggiran jauh dari tetangga. Tak hanya itu, ia pun harus
menjalani hidup dengan segala keterbatasan karena tidak adanya saudara. Hidup
dalam rumah yang tidak layak huni, sebatang kara, tidak ada yang merawat, buta,
tuli, tangan patah, dan makan
hanya dari belas kasihan tetangga. Untuk makan sehari-hari, Mbah Kasih hanya
mengandalkan bantuan dari para tetangga.Tempat tinggalnya pun sangat jauh dari
layak. Nenek tua ini hidup di sebuah gubuk berukuran 2 x 3 meter.
Dindingnya sebagian besar hanya gedek(terbuat dari bambu). Bahkan, tiang di
sisi pintu tampak sudah rusak. Di tempat yang sempit itulah setiap malam kulit
tuanya harus merasakan dinginnya udara dan tetesan air hujan yang masuk
melalui sela-sela retakan atap genteng yang mulai runtuh. Alas tidurnya pun
hanya tikar yang tampak sudah usang.
Gubernur
Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengambil langkah cepat saat menerima kabar adanya
seorang Nenek warga Kabupaten wonogiri yang tidak mampu tinggal digubuk reot
sendiri. Lewat akun cheep @ganjarpranowo, orang nomor satu di Jawa Tengah itu
memerintahkan Bupati Wonogiri Joko Sutopo untuk mengecek langsung ke rumah
warga tersebut. Ganjar me-mention akun cheep @_Bupatiwonogiri
@_Humaswonogiri_Dinsoswonogiri. Informasi adanya nenek warga yang tidak mampu
itu didapatkan Ganjar setelah nitizen Novit M S lewat akun cheep menandai atau
mention ke akun twiter Ganjar Pranowo.
Reaksi
cepat Ganjar Pranowo memerintahkan Bupati wonogiri itu pun memperoleh tanggapan
dari sejumlah netizen. Kemudian dinas sosial wonogiri membalas sudah kami cek
bapak dengan tksk kec.pracimantoro. Kemudian netizen @Eko Nur
Haryono, Terima kasih sedulur2 praci telah menyampaikan informasi tentang
kondisi mbah Kasih, tadi kami dari Kecamatan Pracimantoro sudah memberikan
bantuan sembako yang diterima oleh pak Katno selaku anak tiri, yang selalu
merawatnya.
Perlu
kami sampaikan bahwa mbah Kasih sudah mempunyai Kartu KPS untuk affairs PSKS
(Program Simpanan keluarga Sejahtera) dan KIS (Kartu Indonesia Sehat), RASKIN.
Yang berikutnya masuk program LU non produktif luar panti tahun 2015 dan
asistansi lansia terlantar tahun 2015 tapi belum realisasi. Dan akan diusulkan
mendapatkan bedah rumah (rehab Rumah Tidak Layak Huni) dari CSR Bank Jateng
tahun 2016.
Sumber
: http://www.satelit9.info/2016/04/mbah-kasih-warga-pracimantoro-butuh.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar